MENLO PARK – Facebook dituntut karena diduga memisahkan dan menggunakan ‘gabungan etnis’ dalam mencapai segmen pengguna tertentu pada iklan berbayarnya. District Court Northern District of California AS melayangkan tuntutan kepada Facebook karena diklaim telah melanggar undang-undang antidiskriminasi federal mengenai lapangan kerja dan housing.
Praktik ini terungkap akhir bulan lalu ketika berita organisasi nirlaba Pro Publica menerbitkan sebuah analisis yang menunjukkan jaringan sosial itu memungkinkan pengiklan menargetkan siapa yang bisa melihat iklan mereka melalui ‘afinitas etnis’.
Terdapat kata-kata "mengecualikan orang yang cocok setidaknya satu dari berikut" di halaman iklan berbayar Facebook dengan judul ‘Penyempitan Penonton’. Di dalam iklan tersebut, termasuk ras Afrika Amerika, Asia Amerika, dan empat kategori Hispanik lainnya. Pembeli iklan juga dapat menambah minat demografis atau perilaku mereka yang ingin dikecualikan.
BERITA REKOMENDASI
Gugatan mencatat bahwa tidak ada pilihan dalam platform Facebook untuk mengecualikan demografis "Amerika Putih atau Kaukasia dari target audiens". Di sisi lain, kebijakan Facebook melarang penggunaan iklan untuk melakukan diskriminasi terhadap suatu kelompok ras atau etnis. Perusahaan mengatakan, penargetan itu dimaksudkan untuk memungkinkan pengiklan menguji berbagai strategi pemasaran dan berfokus pada afinitas.
"Gugatan sama sekali tidak berdasar dan kami akan mempertahankan diri dengan penuh semangat. Pemasaran multikultural adalah praktik umum di industri iklan dan membantu merek menjangkau audiens dengan iklan yang lebih relevan. Kebijakan kami melarang pengiklan menggunakan opsi penargetan kami untuk melakukan diskriminasi, dan mereka harus patuh dengan hukum," kata juru bicara Facebook, Genevieve Grdina, dalam sebuah pernyataan.
Lebih lanjut Facebook juga mengatakan bahwa kelompok afinitas bukanlah gen audiens, melainkan afinitas budaya yang menarik minat audiens. Sementara itu, gugatan menuduh bahwa kelompok afinitas adalah bagian kecil dari pemanfaatan ras, jenis kelamin, status keluarga, dan asal usul kebangsaan.
http://ift.tt/2fxSegGBerita Lainnya Harian Bingo
0 comments:
Post a Comment