Bisnis Ponsel Lesu, BlackBerry Beralih ke Jasa Enterprise

Posted By Sendal on Friday, May 29, 2015 | Friday, May 29, 2015

JAKARTA – BlackBerry, perusahaan ponsel pintar asal Kanada terus mengalami penurunan penjualan di ranah smartphone di Indonesia. Bahkan di dunia, menurut laporan terbaru penjualan produk pihak BlackBerry telah memangkas kerugian dari USD4,4 miliar menjadi USD148 juta.

Melihat dampak kerugian yang terus berjalan, perusahaan kini beralih ke bisnis enterprise yang merupakan bisnis software dan jasa keamanan. Karena itu untuk tetap mengharumkan namanya sebagai produsen ponsel yang terkenal dengan BlackBerry Mesengger-nya (BBM), perusahaan dengan bermodalkan platform BlackBerry Enterprise Service 12 (BES 12) akan melanjutkan bisnis ICT.

Managing Director BlackBerry Indonesia, Sofran Irchamni mengatakan, sebetulnya bisnis ini bukan yang pertama dan bahkan sudah lama, tetapi di Indonesia bisa dikatakan baru, apalagi selama ini BlackBerry dikenal sebagai produsen ponsel.

Karena itu, untuk tetap mengharumkan brand BlackBerry, perusahaan akan melakukan reinvents di bidang jasa dan software. “Bisnis ponsel akan tetap ada, tetapi hanya prioritas ketiga kami, setelah  solusi enterprise, BlackBerry Messenger dan smartphone. Tiga pilar itulah yang akan menjadi fokus BlackBerry Indonesia kedepannya,” ujar Sofran Irchamni di Jakarta, Jumat, (29/5/2015).

Solusi enterprise akan menjadi fokus utama bisnis BlackBerry Indonesia. Namun demikian, kata Sofran, untuk mengenalkan brand tersebut butuh waktu lama, sekira 2-3 tahun. Apalagi, pandangan masyarakat Indonesia terhadap BlackBerry adalah ponsel, padahal sebenarnya bukan hanya itu. “Di luar negeri bisnis enterprise BlackBerry sudah digunakan sejumlah negara maju, termasuk salah satunya adalah Gedung Putih, Amerika Serikat yang sampai saat ini masih,” ujar Sofran.

Apa itu bisnis solusi enterprise, Sofran menjelaskan bahwa bisnis baru BlackBerry ini, salah satunya adalah sistem keamanan yang ditawarkan. Artinya, dengan sistem keamanan yang ditawarkan BlackBerry, perusahaan atau personal tidak perlu khawatir lagi bila ponsel yang digunakan hilang, karena data dan dokumen apapun yang tersimpan akan tetap terjaga keamanannya.

“Kami akan menjamin keamanannya tetap terjaga. Dengan teknologi BES 12 ini, pengguna cukup melaporkan kehilangan ponselnya, lalu data base akan mengamankan seluruh data yang dimiliki pengguna dan akan otomatis hilang dari ponsel yang dicuri tersebut,”

Kelebihan lainnya adalah, pengguna bisa meminta kembali data yang sudah tersimpan baik. Sehingga tidak perlu khawatir kehilangman data dan dokumen pribadi pengguna.

Adapun proteksi tingkat tinggi yang dimiliki BES 12, membuat seseorang yang berniat jelek akan sangat sulit membobolnya. Susah untuk meng-hack sistem keamanan yang dimiliki BlackBerry. Ia mencontohkan bagaimana sampai dengan saat ini departemen keamanan Amerika, Petagon, dan Gedung Putih masih dan hanya mempercayai BlackBerry untuk sistem keamanan.

Seperti diketahui, BlackBerry mencatat ada 46 persen kas yang berasal dari perangkat, namun kas terbesar ada pada bagian perangkat lunak dan jasa. Dan melihat potensi besar ini, Jhon Chen mendorong perusahaan untuk membeli perusahaan enkripsi ponsel Secusmart.

Diharapkan dengan akuisisi perusahaan keamanan ponsel tersebut, perusahaan bisa mendapatkan keuntungan lebih dari reinvents nanti. Karena menurut Jhon Chen, keuntungan besar dalam Platform BlackBerry Enterprise Security sendiri bisa tumbuh lebih dari 100 persen dalam tiga bulan terakhir.

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.



via Harian Bingo
Blog, Updated at: Friday, May 29, 2015

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts