Sekitar pukul 17.30 WIB, Smart Rider sampai di restoran Puri BKR 7 Tasikmalaya, Jawa Barat. Padahal menurut perkiraan, rombongan Honda Smart Adventure tiba pukul 19.00 WIB.
Memang, selama perjalanan para rider selalu memacu tiga skuter matik (skutik) Honda dengan kecepatan yang cukup tinggi. Hal itu dilakukan agar mereka bisa merasakan ketangguhan motor itu.
Riki Trianto, Smart Rider dari Honda Beat Rider Community (HBRC) yang menunggangi All New Honda BeAT eSP mengatakan, skutik yang ditungganginya itu lebih asyik ketimbang motor yang biasa ia gunakan sehari-hari, BeAT karburator 2010. Menurutnya, akselerasi awal motor itu lebih galak.
"Biasanya pakai BeAT karbu yang 2010. Bedanya kalau enakan yang ini. Akselerasinya, tarikan bawah lebih enak ini," kata Riki setibanya di Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (29/5/2015).
Ditambah lagi dengan keiritan skutik itu. Riki mengaku, fuel meter pada motor yang digebernya hanya turun setengah setelah dipakai dari Bandung hingga ke Tasikmalaya.
"Ini belum diisi bensin ya dari tadi? Lumayan irit juga sih, cuma turun setengah," ucapnya.
Sayangnya, Riki memberikan sedikit koreksi pada motor itu. Ban yang kurang lebar, kata Riki, membuat motor sering limbung saat menghadapi tikungan. Wajar, sebab Honda BeAT tidak ditujukan untuk melalui speed cornering.
"Bannya kurang grip. Lagi rebah suka keluar. Ya karena ban bawaan. Kalau udah pakai ban tubeless tambah oke," komentarnya.
Redaksi: redaksi[at]detikoto.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.
via Tenaga Kuda
0 comments:
Post a Comment