Cara Aman Memilih Password untuk Smartphone

Posted By Sendal on Monday, August 31, 2015 | Monday, August 31, 2015

JAKARTA - Kata sandi atau password pada smartphone digunakan untuk mencegah orang lain membuka smartphone kita. Ini adalah salah satu fitur terpenting dan wajib ada di smartphone untuk mengamankan data pengguna.

Fungsi smartphone yang semakin kompleks dan penting seperti menyimpan file perusahaan, pekerjaan bahkan sebagai alat utama transaksi membuatnya menjadi incaran banyak pencuri.

Banyak smartphone yang sudah dilengkapi dengan fitur keamanan ini. Kita bias memilih menggunakan kata sandi (password), angka (PIN), pola (pattern), dan juga pengenal wajah (face unlock). Fitur-fitur tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Ada beberapa metode yang bisa dilakukan oleh pengguna smartphone dalam memakai password untuk melindungi informasi yang dimiliki.

Pertama, kata sandi atau password. Kita bisa menggunakan huruf, angka, dan symbol pada kata sandi ini. Jangan menggunakan kata sandi yang sekiranya banyak orang ketahui seperti nama atau tanggal lahir. Gunakan kombinasi dari huruf, angka, dan simbol tersebut untuk sulit diketahui oleh orang lain, tetapi tetap mudah untuk kita ingat. Makin panjang dan acak akan semakin kuat, paling tidak minimal terdiri dari 8 karakter. Ini akan membuat password lebih kuat saat menghadapi teknik brute force.

Brute force adalah salah satu cara yang digunakan dalam metode peretasan dengan mencoba seluruh kemungkinan kunci. Sedangkan dictionary dalam brute force adalah mencoba kata yang sering digunakan orang dalam membuat rangkaian kata kunci, fungsinya mempercepat pendugaan kemungkinan kata yang dipakai.

Contoh pemakaian yang harus dihindari adalah nama dan tanggal sebuah peristiwa, seperti kelahiran maupun tanggal pernikahan. Seperti Depok151189. Contoh yang baik adalah acak, bahkan kita sendiri akan sulit mengingat, seperti XM57R81ZQ.

Kedua, angka atau PIN. Ini adalah cara yang mudah dan gampang yang bias kita gunakan untuk mengamankan ponsel. Walaupun mudah, tetapi cara ini juga bisa dibilang kurang aman karena hanya cukup dengan memasukkan angka saja. Sama seperti sebelumnya, jangan menggunakan angka yang sekiranya banyak orang ketahui seperti tanggal lahir kita. Sebaiknya jangan gunakan angka yang hanya beberapa digit, sebaiknya gunakan paling tidak delapan digit angka atau lebih.

Ketiga, pola atau pattern. Cara ini juga banyak digunakan oleh pengguna smartphone untuk pengamanan karena hanya cukup dengan memasukkan pola atau bentuk yang sudah dibuat. Semakin rumit pola yang dibuat, maka semakin sulit juga pola tersebut akan diingat oleh orang lain. Hindari pembuatan pola yang hanya terdiri dari beberapa garis saja.

Keempat, Sidik jari. Pertama dipopulerkan oleh Apple lewat produksi iPhone 5s. Fitur ini kemudian diikuti oleh beberapa smartphone android lainnya. Relatif aman, namun risiko besar saat alat pendeteksi sidik jari mengalami masalah. Karena itu penggunaannya bisa disertakan dengan password angka maupun campuran.

Kelima, perpaduan angka dan gambar. Tidak banyak yang memakai metode tersebut, setidaknya hanya OS BB10 yang dikenal memakainya. Memadukan gambar dan angka, kita memilih satu angka atau lebih lalu memilih lokasi digambar dimana kita harus menaruh angka-angka tersebut. Password ini relative aman, terutama dengan model geser saat memilih angka sehingga saat orang melihat sekalipun, mereka tidak bias mengetahui mana password tersebut.

Keenam, aplikasi password. Kita bias juga memberi password pada aplikasi tertentu yang kita gunakan. App Lock bias mengunci aplikasi tertentu yang bersifat pribadi seperti BBM dan WA, sehingga bila seseorang bisa membuka smartphone kita, belum tentu bias membuka aplikasi yang kita kunci.

Itu adalah beberapa tips yang bias dilakukan dalam penggunaan fitur keamanan pada smartphone. Ada baiknya kita selalu mengganti kata sandi yang kita gunakan setiap beberapa waktu sekali untuk meminimalisir pencurian atau pun penyadapan informasi.

Bila kita ingin pengamanan smartphone dan data-data penting dengan metode yang rumit dan ekstrim bisa memilih cara enkripsi. Ada beberapa aplikasi enkripsi local dan luar yang cukup mumpuni untuk bisa dipakai.

Masih begitu banyak pemilik smartphone kurang memperhatikan keamanan perangkatnya. Padahal bila smartphone tercuri, bisa saja data penting diambil bahkan dijual. Karena itu kita bisa memaksa para pencuri untuk akhirnya mereset smartphone tersebut.

*Penulis adalah pegiat keamanan cyber dan kriptografi. Kini aktif sebagai Chairman CISSReC (Communication and Information System Security Research Center), lembaga riset non-profit di bidang keamanan cyber dan komunikasi.

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.

http://ift.tt/eA8V8J

Berita Lainnya Harian Bingo
Blog, Updated at: Monday, August 31, 2015

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts