Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy menyebut, pihaknya tak perlu mendatangkan teknisi dari Jepang untuk mengatasi masalah HR-V ini. Menurutnya, HPM maupun diler tetap akan menyelesaikan masalah yang dikomplain konsumen Honda HR-V.
"Enggak perlu lah (mendatangkan teknisi dari Jepang). Justru ini menurut saya, kita men-setup diler itu bukan karena kita tidak bisa meritel semua. Kita jualan HR-V itu sudah hampir 40 ribu, 30 ribuan. Ada satu unit, ada 60 unit (yang bermasalah)? Ada, ada kemungkinan gitu. Tapi sampai sekarang, dengan komplain yang seperti ini yang miring-miring kan ada satu-dua konsumen. Kita sarankan ya silakan datang (ke bengkel)," ujar Jonfis saat dikonfirmasi detikOto melalui sambungan telepon.
Saat ditanya apakah Honda HR-V perlu ditarik karena masalah ini, Jonfis tidak bisa memastikan. Menurutnya, keputusan me-recall suatu jenis kendaraan tergantung keputusan Honda Motor Company selaku principal Honda.
"Penarikan itu bukan dari kita (HPM), penarikan itu dari Honda Motor. Kasus ini kan kita laporkan ke Honda Motor. Kalau mereka merasa perlu dilakukan penarikan, ya dilakukan penarikan. Tapi tak bisa konsumen memaksa menarik," ujar Jonfis.
"Bukannya kita tidak melayani, kita akan melayani. Tapi kalau dia meminta untuk di-recall, saya tidak bisa tentuin. Karena itu bukan wewenang kita (HPM). Honda Motor bilang recall ya kita recall," lanjutnya.
Foto: Dadan Kuswaraharja
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.
Berita Lainnya Harian Bingo
0 comments:
Post a Comment