"Secara pribadi saya melihat sudah ada dampak positif berupa penyerapan tenaga kerja setelah dana desa cair. Begitu juga dengan investasi swasta dan pemerintah di sektor infrastruktur," tutur Ketua Bidang Komersial AISI, Sigit Kumala, kepada detikOto, di Jakarta.
Dengan gelontoran dana-dana itu berikut realisasinya dalam kegiatan produktif, akan menimbulkan permintaan konsumsi mulai dari pangan hingga barang-barang. Begitu pun dengan sektor jasa. Walhasil ekonomi pun bergerak.
Bergeraknya perekonomian yang membawa dampak terjadinya peningkatan daya beli, diyakini bakal memunculkan permintaan barang konsumsi termasuk motor.
"Tapi seberapa peningkatan (permintaan) dibanding tahun lalu, belum bisa diprediksi. Yang pasti, di semester pertama ini permintaan sudah akan terjadi. Beda dengan 2015, saat itu semester pertama masih sepi permintaan," papar Sigit.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun bakal mencapai 5,5 persen. Pertumbuhan sebesar itu dipicu sejumlah faktor, antara lain membaiknya ekonomi di negara-negara emerging market dan kebijakan reformasi ekonomi oleh pemerintah.
Adapun penjualan sepeda motor – di pasar domestik Indonesia atau tanpa ekspor-sepanjang 2015 lalu mencapai 6,48 juta lebih. Padahal, penjualan tahun sebelumnya sebanyak 7,8 juta unit.
(arf/ddn)
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.
Berita Lainnya Harian Bingo
0 comments:
Post a Comment