JAKARTA - Meski sama-sama penyedia akses internet, ternyata balon Helion yang merupakan karya anak bangsa dan Project Loon alias Balon internet buatan Google memiliki perbedaan yang signifikan.
"Jadi, saya sampaikan bedanya antara Google Loon sama Helion, kalau Loon itu kan BTS yang dibawa ke atas dan Helion itu routers semacam WiFi yang bisa independent dia bisa mengoperasikan sendiri," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.
Dia menjelaskan, balon yang bernama Helion ini bukan seperti balon kebanyakan yang ada, karena balon ini berkonsep Flying BTS (Base station) yang terbang dan dikendalikan dari jarak jauh.
"Sedangkan Loon menggunakan koneksi VSAT dan fiber optik sebagai backhaul agar dapat membagi koneksi via WiFi dalam cakupan yang luas," ucap pria yang akrab disapa Chief RA tersebut.
Dia pun menegaskan, selain berfungsi sebagai Flying BTS, Helion juga bisa digunakan sebagai media periklanan saat diterbangkan atau melakukan pemetaan untuk kebutuhan ketahanan nasional. Sebab posisi penempatan Helion itu paling tinggi sekira 50 meter di atas.
"Dengan Helion, jadi kita bisa memantau berbagai aspek keadaan pertanian, perikanan serta mengetahui pelanggar batas wilayah Indonesia. Termasuk mengetahui daerah yang rawan akan bencana alam karena Helion memiliki satelit jarak dekat," imbuhnya.
Seperti yang diberitakan bahwa Helion merupakan startup asal INSITEK Bandung yang dipimpin Hagorly M. Hutasuhut. Helion akan menjadi tandingan Google Project Loon dalam menghadirkan layanan internet di Tanah Air.
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.
http://ift.tt/eA8V8JBerita Lainnya Harian Bingo
0 comments:
Post a Comment