Selain Gula Berlebih, Ini Bahaya Lain dalam Minuman Bersoda

Posted By Sendal on Monday, March 28, 2016 | Monday, March 28, 2016

REPUBLIKA.CO.ID, Di tengah cuaca panas, minuman bersoda yang manis dan dingin tentu akan terasa lezat dan menyegarkan. Akan tetapi, minuman bersoda tidak memiliki hubungan yang baik dengan kesehatan tubuh. Selain mengandung gula berlebih, penelitian terbaru juga menemukan bahwa minuman bersoda mengandung lemak berbahaya.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa minuman bergula tinggi, termasuk minuman bersoda, dapat menyebabkan bertumpuknya lemak perut dalam atau lemak visceral. Meski diiringi dengan olahraga, lemak berbahaya yang berasal dari minuman manis ini tetap tidak dapat terhindarkan dan menumpuk sesuai dengan banyaknya asupan minuman bergula yang masuk ke dalam tubuh.

Lemak visceral diketahui sebagai lemak yang paling berbahaya dibandingkan dengan jenis lemak lainnya. Hal ini dikarenakan lemak visceral memiliki keterkaitan dengan penyakit berbahaya seperti diabetes dan penyakit jantung.

"Penelitian ini menambah satu lagi bukti bahwa minuman bergula dapat membahayakan kesehatan kita," jelas kepala peneliti, Caroline Fox, MD MPH.

Dalam penelitiannya ada sebanyak 1.003 peserta berusia sekitar 45 tahun yang dilibatkan. Tim peneliti kemudian melakukan pemeriksaan dan pemindaian terhadap lemak mereka di awal penelitian dan enam tahun kemudian, di akhir penelitian.

Penelitian menunjukkan bahwa peserta yang memiliki kebiasaan minum minuman manis, termasuk soda, memiliki penambahan lemak visceral. Dalam kurun waktu enam tahun tersebut, lemak visceral mereka bertambah hingga 1,8 pon. Jumlah peningkatan lemak visceral tersebut cukup untuk meningkatkan risiko penyakit gangguan metabolisme seperti diabetes.

Lemak visceral juga berbahaya bagi tubuh karena posisinya yang tidak seperti lemak pada umumnya. Lemak biasa terletak di bawah kulit, sedangkan lemak visceral menutupi berbagai organ internal di dalam perut, seperti pankreas dan hati.

Para peneliti mengatakan lemak visceral yang terlalu banyak juga dapat menganggu fungsi hormon seperti insulin, serta menyebabkan inflamasi yang meluas pada tubuh. Inflamasi atau peradangan ini dapat berkontribusi terhadap timbulnya penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Inflamasi ini bahkan disinyalr dapat meningkatkan risiko Alzheimer serta beberapa jenis kanker dilansir Safebee.

Oleh karena itu, minuman seperti soda dan minuman bergula tinggi lainnya perlu untuk dijauhi sedini mungkin. Penulis sekaligus ahli gizi Elizabeth Ward, MS, RD, menyarankan agar konsumsi gula dibatasi sesuai dengan Dietary Guidelines for Americans, yaitu sekitar 12 sendok teh untuk diet 2.000 kalori atau 10 persen dari total kalori yang dibutuhkan.

Sayangnya, batasan tersebut dengan mudah terlampaui melalui beragam jenis minuman bergula tinggi seperti soda. Ward mencontohkan, rata-rata warga Amerika melampaui batasan 10 persen tersebut dengan mengonsumsi hampir 50 persen gula tambahan. Sebagian besar gula tersebut berasal dari minuman bersoda.

"Jadi, berhenti minuman bersoda dan minuman bergula lain seperti minuman olahraga dan minuman energi dapat membantu menurunkan asupan gula," kata Ward.

Ward mengatakan proses untuk meninggalkan minuman bersoda dan minuman bergula lainnya dapat dilakukan secara bertahap. Kebiasaan minum minuman bersoda atau minuman bergula lain dapat diganti dengan meminum air putih yang ditambahkan dengan potongan jeruk, lemon atau limau. Jika memiliki kebiasaan meminum teh kemasan, Ward juga menyarankan agar Anda membuat sendiri es teh manis Anda.

"Dengan begitu Anda dapat mengontrol jumlah gula yang dimasukkan ke dalam es teh," jelas Ward. 

 



Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed


Berita Lainnya Harian Bingo
Blog, Updated at: Monday, March 28, 2016

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts