Pajak Tinggi Buat Konsumen Supercar Tahan Pembelian

Posted By Sendal on Thursday, April 14, 2016 | Thursday, April 14, 2016

http://ift.tt/1TT16ee Jakarta -Tarif pajak yang terlalu tinggi untuk mobil mewah menjadi satu penyebab utama penjualan mobil super di Indonesia. Hal ini diakui oleh McLaren.

Sebelum pajak mengalami kenaikan, tahun 2013 adalah tahun yang bagus untuk mobil sport McLaren. Namun begitu pajak naik tahun 2014, menjadi 125 persen--yang berlaku untuk mobil bermesin di atas 2.500 cc dan sepeda motor bermesin di atas 500 cc--hal ini langsung membuat pecinta supercar di Indonesia menahan diri untuk memiliki mobil super.

"Pajak ini yang berubah pada 2014 seperti import tax, luxury tax, perubahan nilai mata uang, ini sedikit yang meredam konsumen (ingin membeli mobil super-Red)," kata Chief Executive Officer of McLaren Jakarta, Irmawan Poedjoadi, di Senayan Jakarta, Kamis (15/4/2016).

Setelah ada kenaikan pajak ini, untuk mobil kendaraan penumpang biasa saja, di luar mobil super, angka penjualannya pun menurun. "Tentu akan berimbas ke kita (McLaren), karena volume kita sedikit," ujarnya.

Meski demikian, McLaren optimistis. Perekonomian Indonesia masih akan terus berkembang. Sehingga meski pajak naik, masih ada konsumen yang berkeinginan membeli mobil super.

"Tapi tentunya kita sebagai masyarakat Indonesia atau penguasaha, kita harus berpikir optimis. Bahwa perekonomian kita akan membaik dan membaik lagi, tingkat kesejahteraan kita lebih baik. Sehingga kemudian hari, bisa merambah ke pasar supercar," katanya.

Foto: M Luthfi Andika

(lth/ddn)

Let's block ads! (Why?)



Berita Lainnya Harian Bingo
Blog, Updated at: Thursday, April 14, 2016

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts