REPUBLIKA.CO.ID. Sebagian dari kita lebih peka terhadap sensasi geli daripada yang lain ketika digelitik pada bagian tubuh tertentu. Namun, para pakar mengonfirmasi bahwa hampir semua orang tidak merasa geli ketika menggelitiki diri sendiri.
Tidak peduli seberapa keras Anda menggelitiki pinggang atau ketiak, Anda tidak merasa geli seperti apabila itu dilakukan orang lain. Penjelasannya ternyata berkaitan dengan bagaimana manusia melihat dan memberi persepsi pada suatu gerakan.
Ketika Anda menggerakkan bola mata, otak akan mengirimkan perintah motorik ke otot mata. Pada saat yang sama, otak mengirim perintah ke sistem visual yang disebut copy efference sehingga kita mampu memprediksi konsekuensi sensorik gerakan.
Sama halnya ketika Anda mencoba untuk menggelitik diri sendiri, sistem motorik juga menciptakan copy efference yang memungkinkan tubuh memprediksi konsekuensi sensorik gerakan. Karena sensasi itu sudah diprediksi, pengalaman yang dihasilkan kurang intens daripada ketika orang lain menggelitik Anda.
Sarah-Jayne Blakemore, seorang profesor ilmu saraf kognitif di University College London, pernah menggagas eksperimen agar seseorang bisa geli saat menggelitiki diri sendiri. Pada penelitian yang dibantu lengan mekanik robotik itu, Blakemore menemukan bahwa waktu tunda adalah kuncinya.
Gerakan menggelitik dengan sedikit keterlambatan sekira 100-300 milidetik rupanya bisa membuat seseorang merasa jauh lebih geli. Waktu tunda yang sangat sedikit itu cukup mengalihkan kekuatan otak untuk memprediksi konsekuensi dari tindakan.
Bagaimanapun, kata Blakemore, alasan fenomena 'tak-bisa-geli' adalah karena kemampuan otak yang luar biasa. Otak manusia telah disesuaikan untuk mengoptimalkan cara manusia berinteraksi dan memahami dunia di sekitarnya.
"Bisa membedakan mana pengalaman hasil dari tindakan kita sendiri dan mana pengalaman yang disebabkan hal eksternal adalah kemampuan yang sangat penting dan berharga," ucapnya.
Berita Lainnya Harian Bingo
0 comments:
Post a Comment