JAKARTA - Gerakan 1000 startup yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama KIBAR diharapkan tidak menjadi program pemerintah yang menguap begitu saja.
Menurut pengamat dari Indonesia ICT Insitute, Heru Sutadi, Ia khawatir Gerakan 1.000 Startup hanya akan menghasilkan startup yang hanya akan berjalan di tengah jalan. Ia mengibaratkannya sebagai sebuah balon yang mudah pecah.
BERITA REKOMENDASI
"Harusnya kita jangan terjebak dalam jumlah atau kuantitas, tapi lebih ke kualitas dan layanan yang memang dibutuhkan. Saya khawatir merebaknya startup jadi semacam bubble yang gampang pecah," ucapnya kepada Okezone, Senin (28/9/2016).
Saat ini, program ini sudah berjalan di tiga kota, dan sudah akan memasuki tahap workshop. Gerakan 1000 startup ini akan terdiri dari 5 tahap. Kelima tahap itu adalah ignition, workshop, hackathon, bootcamp, dan incubation.
Gerakan ini dilakukan untuk mewujudkan Indonesia sebagai 'The Digital Energy of Asia' di tahun 2020 dengan mencetak 1000 startup yang menjadi solusi atas berbagai masalah dengan memanfaatkan teknologi digital.
Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Noor Iza, mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong agar semakin banyak startup yang muncul. Hal ini dilakukan agar semangat kewirausahaan terus muncul di tengah masyarakat.
"Kementerian Kominfo akan terus mendorong perkembangan startup di Indonesia. Kita dorong agar semangat entrepreneurship muncul," ujarnya.
http://ift.tt/2cMwxnFBerita Lainnya Harian Bingo
0 comments:
Post a Comment