SEOUL – Galaxy Note 7 telah membawa drama yang cukup panjang untuk Samsung. Setelah Galaxy Note 7 meledak di berbagai negara, perusahaan asal Korsel itu memutuskan untuk menarik perangkatnya di seluruh dunia dan menghentikan produksi serta penjualan.
Namun rupanya, sebagian pengguna setia Samsung masih tidak ingin mengembalikan Note 7. Beberapa di antaranya adalah pengguna di China yang memutuskan untuk terus mendukung Samsung.
BERITA REKOMENDASI
Seperti yang dilaporkan dalam berita sebelumnya, Samsung mengadakan sebuah acara yang mengundang distributor lokal di sebuah kota di China. Untuk berterima kasih pada para retailer yang terus mendukungnya, para eksekutif Samsung yang hadir di acara itu bersujud di atas panggung di depan depan para hadirin.
“Ini adalah acara untuk distributor yang diminta oleh pemegang saham regional, PR tidak memiliki pengetahuan tentang hal itu terlebih sebelumnya. Hal yang kami pahami, meskipun Galaxy Note 7 meledak, distributor terus mendukung Samsung, dan memesan banyak perangkat pada acara tersebut. Ini sangat menyentuh bagi para eksekutif puncak Samsung, dan sesuai kebiasaan mereka, mereka berlutut untuk mengekspresikan rasa terima kasih terhadap distributor tersebut. Eksekutif Samsung China juga tersentuh, dan mereka berlutut juga,” demikian keterangan Samsung, seperti dilaporkan Phone Arena, Rabu (2/11/2016).
Sekadar informasi, berlutut seperti itu bukanlah kebiasaan yang baik di China. “Seorang China berlutut di depan Tuhannya untuk meminta berkah atau mengekspresikan rasa syukur pada Tuhan karena Tuhan telah mengabulkan doanya. Mereka juga boleh berlutut di depan orang tua mereka dalam acara-acara tertentu,” demikian budaya China mengenai berlutut.
Para konsumen menganggap bahwa insiden Galaxy Note 7 bukanlah kesalahan para eksekutif sehingga berlutut bukanlah hal yang tepat. Justru, hal tersebut disamakan dengan praktik feodalisme.
http://ift.tt/2edUFjDBerita Lainnya Harian Bingo
0 comments:
Post a Comment