JAKARTA - Tujuh ratus tahun lalu, masyarakat Peradaban Muslim merancang jam tangan pintar yang digerakkan air. Sekitar 1500 SM, Bangsa Mesir Kuno memperkenalkan jam air atau klepsydra, yang mengukur waktu menggunakan aliran air di mangkuk kecil.
Jam tersebut dapat digunakan setiap saat dalam cuaca apa saja. Salah satu jam air tertua ditemukan di kuburan kuno firaun Mesir, Amenhotep I, yang meninggal sekitar 1500 SM.
BERITA REKOMENDASI
Jam air digunakan di Yunani Kuno untuk mengukur lamanya pidato. Para ilmuwan Peradaban Muslim memperbarui jam Yunani dan India kuno serta merintis banyak gagasan rancangan mekanismenya.
Dalam bahasa Yunani, klepsydra berarti "pencuri air". Ilmu yang mempelajari pengukuran waktu dikenal sebagai horologi. Pengukuran waktu sangat penting bagi umat Islam, untuk mengetahui lima waktu shalat setiap hari.
Selain itu, jam juga membantu untuk mengetahui jadwal ibadah dalam Islam, seperti kapan memulai dan berbuka puasa selama bulan Ramadhan apabila terbit atau terbenamnya Matahari sulit dilihat langsung.
Pada abad ke-13, Al-Jazari, insinyur mesin yang brillian, menulis buku yang merinci cara membuat lukisan mesin, termasuk jam tangan dengan berbagai tipe, bentuk, dan ukuran. Buku Al-Jazari yang berpengaruh juga memuat cara membuat mesin pencuci tangan dan robot pemain musik.
Salah satu karya Al-Jazari yang paling paling terkenal adalah Jam Gajah, yang digerakkan oleh air dan pemberat serta dilengkapi patung robot yang bergerak dan berbunyi memberitahukan waktu.
Setiap setengah jam, pengukur waktu Jam Tangan memicu serangkaian bunyi dan gerakan, yang diakhiri dengan bunyi simbal. Di dalam Jam Gajah terdapat wadah air tersembunyi dengan mangkuk yang perlahan tenggelam sebagai pengatur waktu. Demikian dirangkum dari "1001 Penemuan dan Fakta Mempesona Peradaban Muslim", Sabtu (5/11/2016).
http://ift.tt/2f2RhMHBerita Lainnya Harian Bingo
0 comments:
Post a Comment