Lembaga yang didirikan sejak 1969 itu mengaku telah meneliti 15 merek car seat yang saat ini dijajakan di berbagai negara. Dari jumlah itu 73 persen diantaranya mengandung flame retardants halogenasi berbahaya.
Sementara, setengah dari kursi yang diteliti diketahui menggunakan zat non-halogenasi flame retardants organofosfat. Zat tersebut juga tergolong bisa berbahaya.
Pabrikan pembuat kursi itu menggunakan zat kimia berbahaya itu sebagai bahan tambahan pembuatan kursi untuk meningkatkan kenyamanan produk mereka.
Pengujian yang dilakukan terhadap kursi tambahan untuk anak-anak itu untuk mengetahui kandungan brom, klorin, timbal, serta logam berat lainnya. Unsur-unsur itu sangat berbahaya bagi tiroid, gangguan pada memori manusia, penurunan kesuburan, masalah pada tingkat kecerdasan, perubahan perilaku, bahkan bisa memicu kanker.
Jika ursi yang menggunakan bahan itu terpapar sinar ultra violet dari sinar matahari atau terpapar hawa panas, maka zat-zat kimia berbahaya itu akan terlepas dan menyebar ke seluruh ruang kabin mobil. Celakanya, jika itu terhirup, terutama oleh anak-anak balita yang menggunakannya, maka risiko akan mereka dapatkan.
"Kursi mobil memang (dimaksudkan untuk) menyelamatkan nyawa. Ini benar-benar penting bahwa orangtua menempatkan anak-anak mereka di dalamnya saat mengemudi, terlepas dari tingkat kualitas kursi itu,” papar Direktur Ecology Center, Jeff Gearhart, seperti dilansir HealthyStuff.org.Next
(arf/ddn)This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.
Berita Lainnya Harian Bingo
0 comments:
Post a Comment