WASHINGTON – Jepang dan Amerika Serikat (AS) telah melakukan kesepakatan dan menandatangani kemitraan militer baru, dimana AS akan membantu mempertahankan Jepang terhadap setiap serangan cyber baik pada sistem militer, maupun sistem lainnya.
Seperti dilansir dari laman Ubergizmo, Senin (1/6/2015), Amerika memiliki staf khusus untuk melawan serangan cyber sebanyak 6.000 orang yang berpusat di Pentagon. Namun, berbeda dengan Jepang yang hanya memiliki sebanyak 90 anggota, sehingga kerja sama di bidang cyber militer kedua negara perlu ditingkatkan.
Hal tersebut juga dinyatakan dalam rilis oleh badan pertahanan cyber kelompok kerja AS-Jepang, beberapa waktu lalu mengungkapkan,”Kami mencatat tingkat pertumbuhan kecanggihan antara pelaku dunia maya berbahaya, termasuk non negara dan aktor yang disponsori oleh negara,” jelas salah satu personidl dari badan pertahanan tersebut.
Ia melanjutkan, Jepang berjanji akan ikut kontribusi untuk bergabung dalam upaya mengatasi berbagai ancaman cyber, termasuk pada infrastruktur dan layanan penting Jepang. Sehingga bisa dimanfaatkan oleh pasukan bela diri Jepang dan Angkatan AS.
Namun sayangnya, beberapa sumber mengungkapkan bahwa kerja sama ini rupanya tidak disenangi oleh beberapa tetangga Jepang lainnya. Seperti halnya China. Kementerian negara tersebut mengungkapkan keprihatinan tentang kemitraan dua negara tersebut, karena diungkapkan berpotensi meningkatkan ketengangan atas keamanan internet.
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.
http://ift.tt/eA8V8JBerita Lainnya Harian Bingo
0 comments:
Post a Comment