Bukalapak Jadikan MEA Peluang untuk Raup Keuntungan

Posted By Sendal on Tuesday, January 12, 2016 | Tuesday, January 12, 2016

JAKARTA - Menginjak usia ke-6, situs online marketplace Bukalapak berkeinginan menunjukkan tajinya dalam persaingan startup teknologi digital khususnya bidang e-commerce.

Salah satunya adalah dengan memanfaatkan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang kini mulai bergulir di Tanah Air. Menurut Founder & CEO Bukalapak, Achmad Zaky, MEA menyimpan peluang besar yang siap diraup keuntungannya.

"Malahan kita bisa menjadi platform terbesar di ASEAN dengan adanya MEA ini," ungkapnya di sela-sela perayaan hari jadi Bukalapak ke-enam dan peresmian kantor baru di Kemang Timur, Pejaten Barat, Jakarta Selatan.

Ini tentunya bukan alasan, sebab Bukalapak sudah dikunjungi hingga dua juta pengakses dalam sehari. Sementara itu jumlah Pelapak sebutan untuk penjual yang memanfaatkan Bukalapak kini sudah mencapai angka 500 ribu pengguna yang tersebar di seluruh Tanah Air.

"Di usianya yang keenam, kami berkomitmen untuk semakin memajukan industri e-commerce Indonesia dengan melibatkan para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM), turut mendukung entrepreneur Indonesia, terutama dalam hal jual beli online," kata Zaky.

Meski demikian dia mengungkapkan bahwa rata-rata UKM di Indonesia masih hanya fokus di pasar lokal. Padahal MEA sudah mulai berjalan. Bos Bukalapak lebih menitikberatkan pada sulitnya UKM lokal berkompetisi dengan UKM asal China.

"Terlebih dari sisi harga, misalnya saja rata-rata pembeli dari Malaysia katankanlah bakal lebih memilih beli produk-produk dari China ketimbang dari UKM Indonesia yang notabenenya adalah negara tetangga," tukasnya.

Selain itu, lanjut Zaky, pemerintah diharapkan memiliki aturan yang bisa membantu UKM lokal agar bisa bersaing dengan UKM dari luar negeri.

"Contohnya dengan dukungan yang bisa dilakukan pemerintah dalam memberikan kelonggaran soal urusan logistik atau kirim-kirim barang ke luar negeri. Jadi, kami juga terus berusaha untuk mengajak para pelaku UKM untuk melirik jalur online untuk memasarkan usahanya," ungkapnya.

Karena menurut Zaky, dari sekira 50 juta pelaku UKM yang ada di Indonesia, hanya 1 persen yang sudah memanfaatkan keuntungan online.

"Oleh karena itu, kami berusaha mengenalkan platform online ini, karena sebagian besar lainnya hanya memanfaatkan internet untuk bermain Facebook, dan lain-lain. Kami berharap industri e-commerce di Indonesia mampu membentuk ekosistem yang lebih baik lagi," pungkas Zaky.

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.

http://ift.tt/eA8V8J

Berita Lainnya Harian Bingo
Blog, Updated at: Tuesday, January 12, 2016

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts