Fakta Memukau Mengenai Bulan dalam Peradaban Muslim

Posted By Sendal on Thursday, November 03, 2016 | Thursday, November 03, 2016

JAKARTA - Dalam peradaban Muslim, para astronom selalu tertarik dengan berbagai fase bulan. Para ahli astronomi pada awal masa peradaban Muslim menghitung kapan tepatnya bulan sabit (hilal) akan muncul. Informasi tentang hilal ini penting bagi penganut agama Islam.

Kemunculan hilal menandai mulainya Ramadan dan bulan-bulan lainnya dalam kalender Islam. Al-Kindi, ilmuwan Irak abad Ke-9 mengembangkan jenis trigonometri untuk bentuk bola, bukan hanya permukaan datar.

BERITA REKOMENDASI


Masyarakat membutuhkan trigonometri dalam bentuk bola untuk menemukan arah ke Mekkah, kiblat umat Islam.

Seorang ahli astronomi bernama Muhammad Abul-Wafa Buzjani menemukan bahwa Bulan bergerak di orbitnya dengan kecepatan berbeda-beda dalam setiap fase.

Ahli astronomi Denmark Tycho Brhae sering dianggap sebagai penemu fenomena perbedaan kecepatan Bulan, namun penemuannya terjadi 600 tahun setelah Buzjani.

Satu kawah di Bulan dinamakan Abul-Wafa untuk menghormati Abul-Wafa Buzjani. Kini kalender Islam memiliki 12 bulan yang dimulai berdasarkan peredaran Bulan, seperti dirangkum “1001 Penemuan dan Fakta Mempesona Peradaban Muslim,” Kamis (3/11/2016).

Sementara pada 634 M, khalifah kedua Umar bin Khattab menetapkan sistem kalender Hijriyah berdasarkan siklus bulan, yang hingga kini masih digunakan.

Kalender Hijriyah, atau Kalender Islam, hanya terdiri atas 354 atau 355 hari, 11 hari lebih pendek daripada kalender yang didasarkan perputaran Bumi mengelilingi Matahari.

Ibnuul-Haitsam, mempelajari berbagai posisi Bulan di langit dan menemukan bahwa penampakan Bulan yang terlihat lebih besar di dekat cakrawala adalah ilusi optik. Ukuran Bulan yang sebenarnya tidak berubah.

Di permukaan Bulan ada 650 lebih petak gelap dan terang, yang berupa kawah dan formasi lainnya. Tiga belas di antaranya menyandang nama para ahli astronomi Muslim.

Bentuk permukaan Bulan menjadi salah satu penyebab fenomena “bayangan manusia di Bulan” yang kita lihat dari Bumi. Bulan dikenal sengan berbagai nama seperti “Luna” bagi bangsa Romawi, “Selana” oleh bagi bangsa Yunani, dan “Al-Qamar” bagi bangsa Arab.

Let's block ads! (Why?)

http://ift.tt/2fjaN4A

Berita Lainnya Harian Bingo
Blog, Updated at: Thursday, November 03, 2016

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts