Mengungkap Kisah di Balik Berdirinya Media Sosial Yogrt

Posted By Sendal on Saturday, July 15, 2017 | Saturday, July 15, 2017

http://ift.tt/2uoWMgg
Jakarta - Biasanya teman di media sosial juga adalah teman di dunia nyata. Namun media sosial bernama Yogrt coba menawarkan hal berbeda yang memungkinkan penggunanya mendapatkan teman baru tanpa batas, cocok bagi yang memang senang bergaul dengan siapa saja.

Yang masih asing dengan nama aplikasi ini, Yogrt, merupakan aplikasi media sosial berbasis lokasi yang diluncurkan tahun 2014 silam. Aplikasi ini mengedepankan kesetaraan, dalam artian siapa saja bisa menjadi teman tanpa harus saling mem-follow dan meminta pertemanan terlebih dahulu.

Yogrt coba memberikan cara pertemanan berbeda dibandingkan dengan media sosialnya lainnya, di Yogrt pengguna bisa langsung terhubung dengan semua pengguna lainnya berdasarkan lokasi di dekat pengguna dalam radius maksimal 20 km.

"Jika seperti Facebook, Instagram ataupun Twitter lingkar pertemanannya terbatas hanya itu-itu saja, tapi di Yogrt dengan konsep kesetaraannya membantu para pengguna bisa berteman dengan siapa saja tanpa harus follow atau request friend jadi mereka bisa langsung respon seperti nge-like atau ngajakin chat" klaim Jason Lim, Co-Founder Yogrt saat ditemui detikINET di Kantornya, Jumat (14/07/2017)

Untuk memudahkan pertemanan, Yogrt akan menampilkan daftar foto profil pengguna yang sedang berada dekat di sekitar. Bila salah satunya diklik, informasi yang akan muncul antara lain jenis kelamin, nama ID dan kota. Kemudian ada juga pilihan gallery serta apa saja yang sudah diposting oleh akun tersebut. Jika ingin memulai obrolan dengan akun tersebut, ada ikon chatting untuk memulai percakapan. Hal ini bisa dilakukan meski belum pernah berinteraksi sebelumnya.

Media Sosial Yogrt Ajak Pengguna Berburu Kenalan BaruAplikasi Yogrt. Foto: josina/detikINET

Diklaim Jason, pengguna tak perlu khawatir soal keamanan pribadinya. Ia mengatakan pengguna segera melapor jika menemukan ada postingan atau hal-hal tidak sesuai atau melanggar. Tim Yogrt pun turut memantau 24 jam untuk memantau aktifitas di aplikasi media sosial tersebut.

"Untuk tim Yogrt sendiri, sudah ada 24 jam untuk memantau semua aktivitas. Jadi kita tidak hanya menunggu laporan saja baru bertindak, kita pun ikut memantau," tambah Jason.

Selain menawarkan fitur chating, Yogrt juga hadirkan fitur Games, Live content, Komunitas dan postingan-postingan real time dari pengguna Yogrt. Tapi untuk fitur live content tidak semua pengguna bisa menggunakannya. Pengguna yang ingin merasakan fitur ini harus mengirimkan permintaan ke tim Yogrt.

Ke depannya, Yogrt tak hanya ingin fokus di jejaring sosial media saja, Yogrt akan membuat ekosistem lebih besar seperti menghadirkan live straming dan membangun e-commerce.

Yogrt bisa diinstall di Play Store dan Apple Store sudah didownload 6 juta pengguna di Indonesia. Mayoritas pengguna media sosial ini memiliki rentang usia 18-25 tahun.

Sulitnya Berburu SDM

Yogrt merupakan hasil kreasi dari mantan orang nomor satu di Acer Indonesia yakni Jason Lim yang menjabat sebagai CEO selama 14 tahun. Memiliki latar belakang dan pengalaman di industri ICT (Information and Communication Technologies) membuatnya beralih dan fokus untuk mengembangkan aplikasi mobile.

Ingat kacang pada kulitnya, Jason pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Acer berkat posisinya tersebut ia bisa memiliki pengalaman-pengalaman dan menimba ilmu.

"Saya ucapkan terimakasih telah dipercaya menjadi presiden direktur Acer, dengan pengalaman tersebut saya jadi bisa melihat tren mobil phone, mobile industri. Sehingga bisa mengambil ilmu dan mengembangkan Yogrt dengan baik dan juga fokus tidak hanya sosial apps saja tapi juga ekosistemnya," ujar pria berkacamata ini.

Diakui Jason, ia pun mengalami suka duka saat mengembangkan Yogrt. Menurutnya setiap bisnis apalagi dunia startup akan ada kesulitan yang ditemui, salah satunya mencari orang-orang di balik layar yang tepat untuk ikut mengembangkan bersama untuk produk tersebut.

"Tantangan terberat untuk memulai suatu startup adalah talent (SDM), tantangannya lebih membentuk tim untuk mendapatkan talent yang kapasitasnya tepat dan sesuai." tambahnya.

Meski demikian Jason pun mengaku senang karena berada di industri yang memang tumbuh dengan cepat dan juga banyak potensinya ketika dilakukan dengan fokus.

Tak sendirian, Jason mengajak Roby Muhamad yang merupakan lulusan Columbia University, New York pada bidang studi jejaring sosial. Robby yang juga mengajar di Universitas Indonesia di Fakultas Psikologi ini telah melakukan riset-riset perilaku masyarakat khususnya di Indonesia terhadap media sosial.

"Orang indonesia itu ramah, friendly dan senang sekali bersosialisasi. Bisa dilihat dari interaksi mereka di sosial medial dengan menjawab pertanyaan bahkan sampai nomor telepon pun dibagikan di sosial media untuk bisa mendapat teman baru. Orang Indonesia sangat sosial," jelas Roby

Dengan Latar belakang yang dimiliki Robby dan pengalaman yang dimiliki Jason di bidang ICT, kemudian mengacu pada karateristik orang Indonesia yang suka bersosialisasi serta pasar aplikasi mobil yang tumbuh pesat, mereka lantas memutuskan mendirikan KONGKO Digital yang kemudian lahirlah Yogrt yang memliki arti 'You Are Great' sebagai aplikasi pertama yang diluncurkan tahun 2014.

"Saat membuat aplikasi ini, kami ingin menggunakan nama aplikasi yang catchy. Nama Yogrt sendiri adalah kependekan dari "You are great". Hal ini pun sejalan dengan semangat dan visi misi Yogrt dimana kami ingin meyakinkan dan mendorong para penggunanya bahwa mereka juga hebat (great), memiliki potensi, dan memiliki kesempatan yang sama untuk dilihat, didengar, dan terhubung," pungkasnya.

(jsn/yud)

Let's block ads! (Why?)



from inet.detik http://ift.tt/2ujWNm7
via Harian Bingo
Blog, Updated at: Saturday, July 15, 2017

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts