Seperti yang kita ketahui bahwa baru-baru ini Asian Electronic Sports Federation (AESF), Olympic Council of Asia (OCA), dan Indonesia Asian Games Organizing Committe (INASGOC) telah resmi memilih enam game yang dipertandingkan dalam Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang bulan Agustus mendatang.
Enam game tersebut adalah Pro Evolution Soccer (PES 2018), Arena of Valor (AoV), League of Legends (LoL), StarCraft 2, Hearthstone, dan Clash Royale. Sayangnya tidak ada Dota 2 di dalam daftar tersebut.
Nah, seandainya Dota 2 masuk Asian Games, mungkin ini adalah 8 negara terkuatnya!
Sudah tidak diragukan lagi jika Dota 2 masuk Asian Games, tentu negara Cina akan menjadi negara paling kuat. Bagaimana tidak? Negara ini telah banyak melahirkan pemain-pemain profesional yang telah berlaga di kancah internasional seperti Xu “Fy” Linsen, Song “Sccc” Chun, dan masih banyak pemain berbakat lainnya.
Sumber: red bull
Negara tetangga Indonesia ini juga akan menjadi calon tim terkuat jika Dota 2 masuk Asian Games lho! Negara yang disebut negeri jiran ini memiliki pemain profesional berbakat seperti Lee “kYxY” Kong Yang, Yeik “MidOne” Nai Zheng, Chai “Mushi” Yee Fung, Khoo “Ohaiyo” Chong Xin, dan Wong “ChuaN” Hock Chuan.
Mau jago seperti para pemain Dota 2 profesional? Nah, selain berlatih keras, kamu juga harus punya hardware PC yang mumpuni supaya pengalaman gaming kamu semakin puas!
Bahkan tidak hanya bermain game, menonton video atau melakukan streaming pun terasa semakin seru menggunakan motherboard B360 Gaming Plus!
Dilengkapi dengan semua komponen penting, seperti gaming heatsink, PCI-E armor, dan juga audio boost, Legacy Spirit dari MSI yang serba merah hitam bangkit kembali dengan performa secepat kilat.
Red Gaming DNA lives on! Cek si keren merah B360 Gaming Plus di tautan ini.
Masih ada enam negara lagi nih yang bakal jadi calon terkuat jika Dota 2 masuk Asian Games 2018! Siapa saja? Yuk cek di halaman 2.
Share this article
TENTANG PENULIS
from Duniaku Network https://ift.tt/2s25TRv
https://www.duniaku.net
via Harian Bingo
0 comments:
Post a Comment