JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar terus melemah beberapa waktu belakangan ini. Meski demikian, Vice Presiden Samsung IT & Mobile PT Samsung SEIN, Andre Rompis, mengaku, belum bisa memastikan apakah harga smartphone Samsung ikut terpengaruh atau tidak.
“Saya tidak bisa bilang akan turun atau naik karena kami akan mengikuti pasar,” ucap Andre dalam sesi wawancara bersama media seusai menggelar peluncuran Galaxy Note 5 di hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (27/8/2015).
Tetapi, dilanjutkan Andre, menanggapi permasalahan kenaikan dolar terhadap rupiah ini, Samsung memiliki prinsip sendiri.
“Prinsip kita yang utama adalah konsumen. Kita akan merancang sebuah produk dengan nilai (value) yang konsumen bersedia bayar untuk itu, dolar itu nomor dua,” ucap Andre.
Terkait urusan harga jual smartphone, sambung Andre, perusahaan akan menentukan harga jual berdasarkan fitur-fitur dan teknologi yang disematkan dalam sebuah perangkat pintar.
Samsung pun akan meninjau apakah dengan value seperti itu konsumen bersedia untuk membayarnya.
Andre melanjutkan, pasar ponsel pintar di Indonesia masih terus tumbuh. Dari segi kuantitas pertumbuhan terus terjadi meski dari segi nilai memang ada sedikit penurunan.
Dirinya mengklaim, kontribusi ponsel pintar kelas premium dengan tawaran harga tinggi masih diminati. “Nyatanya masih menunjukkan penerimaan yang positif di pasar,” ucap Andre lagi.
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.
http://ift.tt/eA8V8JBerita Lainnya Harian Bingo
0 comments:
Post a Comment