NAIROBI - Tim di Princeton University dan Harvard University menganalisis rekaman panggilan telefon dari 15 juta pengguna di Kenya. Bukan dimaksudkan untuk memata-matai pengguna, tetapi untuk mempelajari penyebaran penyakit musiman.
Dilansir Engadget, Minggu (30/8/2015), tim peneliti ingin melihat apakah pergerakan pengguna ponsel bisa memprediksi wabah penyakit seperti rubella atau campak jerman. Jadi, peneliti menggunakan rekaman anonim antara Juni 2008 hingga Juni 2009, termasuk mencatat lokasi di mana orang melakukan percakapan telefon tersebut.
Mereka kemudian membandingkan dengan data daerah, di mana kasus rubella dilaporkan di negara itu. Hasilnya, ternyata pola pergerakan pengguna sesuai dengan lokasi dengan risiko tertinggi rubella dalam periode satu tahun tersebut.
"Analisis kami menunjukkan bahwa data ponsel mobile bisa digunakan untuk menangkap pola pergerakan musiman manusia yang relevan untuk memahami infeksi penyakit. Secara khusus, data ponsel dapat menggambarkan pola pergerakan dalam negara dalam skala besar, yang bisa sangat membantu untuk pengobatan lokal," jelas Jessica Metcalf, penulis utama dan asisten profesor di Princeton.
Dengan menggunakan metode ini, di masa depan para peneliti bisa secara efektif meramalkan penyebaran wabah malaria dan kolera. Data ini akan berguna bagi dokter dan profesional medis lainnya.
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.
http://ift.tt/eA8V8JBerita Lainnya Harian Bingo
0 comments:
Post a Comment