'Honda Forza Belum Cocok untuk Konsumen Indonesia'

http://ift.tt/233803Q Jakarta -Di beberapa negara, Honda telah memasarkan skuter gambot Honda Forza. Namun, skuter bongsor itu dianggap belum cocok untuk pasar Indonesia.

General Manager Marketing Planning and Analysis AHM, A. Indraputra menganggap, secara desain Honda Forza belum cocok untuk Indonesia. Bahkan, Indra sempat bertanya-tanya ke beberapa orang dan mendapat jawaban bahwa motor ini memang belum cocok.

"Cocok enggak modelnya kira-kira? Secara model menurut saya sih belum cocok. Menurut konsumen, saya udah tanya-tanya, masih belum cocok. Survey enggak resmi sih," kata Indra saat ditemui detikOto di Kemang, Jakarta.

Foto: Skuter Besar Honda Forza

Sebab, penilaian orang membeli motor pertama kali adalah dari sisi desainnya. Dia menganggap, desain skuter bongsor ini belum cocok.

"Orang kenapa sih beli motor? Pasti pertama dari desainnya. Menurut saya pribadi sih begitu melihat model itu masih belum cocok. Dari orang-orang yang saya tanya juga bilang masih belum cocok," kata dia.

Dari bentuknya, Forza mirip dengan PCX. Tapi, kapasitas mesinnya lebih besar sehingga cocok untuk turing. Di Amerika, skuter ini menggunakan mesin 279cc. Sementara di Eropa ditawarkan dengan mesin 125cc dan 300cc.

Honda Forza Big Bro-nya PCX

Dengan model yang seperti PCX, boleh dibilang Forza ini Big Bro-nya skuter PCX yang sudah dijual di Indonesia. Motor ini tetaplah motor irit meski berbadan besar. Sebab tingkat efisiensinya mencapai 41 km/liter.

Sementara itu, untuk memudahkan para pemiliknya, skuter Jepang ini juga memiliki kompartemen bagasi berkapasitas 53 liter di bawah joknya yang cukup untuk menyimpan dua helm.

Untuk varian standar, di Jepang Honda Forza ini dilepas mulai harga 530.700 yen atau sekitar Rp 55,4 jutaan. Sementara versi yang sudah dilengkapi dengan ABS dilepas mulai dari 589.050 atau sekitar Rp 61,5 jutaan.

Belum puas? Ada versi yang lebih sporty yakni Honda Forza Si versi Mugen yang juga dijual. Berbagai part opsional dari Mugen disiapkan untuk motor anyar ini mulai dari sistem pembuangan, dudukan pelat hingga stiker.

Foto: dok Response

(rgr/ddn)

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at http://ift.tt/jcXqJW.

Berita Lainnya Harian Bingo