CALIFORNIA - Ilmuwan NASA mengamati bahwa Chandra X-ray Observatory telah mendeteksi sinar X-ray pertama dari Pluto. Pengamatan ini menawarkan wawasan baru ke dalam lingkungan ruang angkasa di sekitarnya akan adanya objek terbesar dalam tata surya di luar angkasa.
Sementara pesawat ruang angkasa NASA New Horizons melaju ke arah menuju di luar Pluto. Chandra X-ray memiliki tujuan beberapa kali mendekati planet kerdil dan bulan-bulannya dengan mengumpulkan data mengenai aktivitas Pluto.
BERITA REKOMENDASI
Dikutip lansir Phys.org, Senin (19/9/2016), sejak empat kali meluncur dari mulai Februari 2014 sampai Agustus 2015, Chandra X-ray telah mendeteksi energi rendah dari planet kecil.
Sebagaimana diketahui, Pluto merupakan objek terbesar di Kuiper Belt, di mana cincin atau sabuk yang berisi bagian populasi besar dan tubuh kecil yang mengorbit Matahari di luar Neptunus. Kuiper Belt tersebut memanjang dari orbit Neptunus, pada 30 kali jarak Bumi dari Matahari.
"Untuk pertama kalinya, kami baru saja mendeteksi sinar X-ray yang berasal dari objek Kuiper Belt dan mempelajarinya bahwa Pluto berinteraksi dengan angin surya dalam mode tak terduga dan energik," kata Carey Lisse, di Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory (APL) di Laurel, Maryland.
"Adanya fenomena ini, kita bisa berharap besar bahwa benda-benda lainnya Kuiper Belt akan melakukan hal yang sama," sambung pria yang memimpin tim Chandra X-ray bersama APL dan New Horizons Co-Investigator Ralph McNutt.
Para Ilmuan dari New Horizons tersebut tertarik untuk belajar dan lebih mengenal banyak tentang interaksi antara gas-gas di atmosfer Pluto dan angin matahari. Pasalnya, pesawat ruang angkasa milik NASA bernama Chandra X-ray Observatory membawa alat yang dirancang khusus untuk mengukur aktivitas jarak antara jauh dan dekat sinar dan Pluto bernama Solar Wind Around Pluto (SWAP).
http://ift.tt/2cTvfLTBerita Lainnya Harian Bingo
0 comments:
Post a Comment