Peta Jalan E-Commerce Pertumbuhan Ekonomi Digital di Indonesia

Posted By Sendal on Wednesday, November 02, 2016 | Wednesday, November 02, 2016

JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyampaikan bahwa pemerintah bersama dengan berbagai stakeholders (pemangku kepentingan) masih terus menyempurnakan peta jalan pengembangan e-commerce di Indonesia.

Pengembangan e-commerce merupakan salah satu fokus Pemerintahan Kabinet Kerja guna mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

BERITA REKOMENDASI


"Praktis ada sekitar 12 kementerian/lembaga yang bekerjasama untuk menyiapkan peta jalan ini. Kita juga menyiapkannya dengan para asosiasi pemain e-commerce yang diwakili oleh iDEA,” kata Rudiantara.

Menurut menteri, peta jalan itu berguna untuk membentuk ekosistem dan struktur e-commerce di Indonesia. Ia juga menegaskan pentingnya peta jalan karena perkembangan e-commerce di Indonesia saat ini sudah makin pesat.

"Sementara, secara faktual belum terbentuk ekosistem dan struktur yang mampu mewadahi perkembangannya dengan baik," ucap pria yang akrab disapa Chief RA tersebut.

Rudiantara juga menyebutkan pada 2014, e-commerce Indonesia telah mencapai valuasi sebesar USD12 miliar dan terus meningkat hingga menjadi USD 18–19 Miliar pada 2015. “Kalau dibiarkan saja tanpa ada struktur, tanpa ada ekosistem, tidak akan optimal,” ucapnya.

Menurutnya, ada 7 isu utama dalam peta jalan e-commerce tersebut. Pertama adalah masalah pendidikan dan SDM yang didorong dengan membentuk manajemen pelaksana peta jalan, meningkatkan kesadaran pendidikan bagi konsumen, hingga memasukkan mata pelajaran coding sebagai bagian dari kurikulum di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk tahun ajaran 2016/2017.

Selain itu pemerintah juga menyiapkan dukungan aspek logistik. Menurut menteri, PT. Pos akan direposisi menjadi logistic platform bagi e-commerce Indonesia. “PT. Pos ini mempunyai ribuan kantor di seluruh Indonesia yang tidak bisa ditandingi yang lain. Pada rapat terbatas juga sudah menetapkan bahwa PT. Pos ini harus direposisi,” kata Menkominfo.

Dari aspek infrastruktur komunikasi, pemerintah terus berupaya mendorong reformasi 4G dan Program Palapa Ring. Kemudian dari sisi cyber security, pemerintah melakukan standardisasi di tiga critical sector, yaitu keuangan perbankan, transportasi, dan sektor ESDM energi. Demikian pula dengan kepastian perlindungan konsumen sedang disiapkan pula oleh pemerintah.

Sementara itu, dari sisi perpajakan, dilakukan penyederhanaan pembentukan kewajiban serta penyusunan tata cara pendaftaran bagi pelaku e-commerce. Menurut menteri, pemberlakuan pajak dengan capital market saat ini masih berbeda. “Contohnya di capital market, PPH (Pajak Penghasilan) yang dikenakan adalah final 0,1%. Kalau di e-commerce masa nanti PPHnya harus kita lihat progresif 25%, 35%, itu terlalu repot,” kata Rudiantara dikutip Kominfo.go.id, Rabu (2/11/2016).

Oleh karena itu, kata Rudiantara, Kementerian Keuangan akan menyiapkan perhitungan pajak bagi e-commerce yang agar bersifat flat dan final seperti di capital market.

 

Danai Startup dengan USO

Dalam kesempatan yang sama Menteri Rudiantara juga menjelaskan Kementerian Kominfo akan mengatur dan menyiapkan penggunaan dana USO untuk dimanfaatkan dalam mendukung pengembangan startup. Kebijakan itu diambil karena selama ini tidak semua startup bisa menerima pinjaman, sekalipun pinjaman dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) karena harus dikonversi menjadi investasi.


Kementerian Kominfo menyiapkan dana USO untuk pendanaan startup. Namun pendanaan menggunakan dana USO hanya akan diberikan pada daerah yang tergolong 3T (Terdepan, Tertinggal dan Terluar). Hingga saat ini, menurut Menkominfo, ada 122 kabupaten di daerah yang 3T. “Peraturan Presiden (Perpres) untuk pendanaan ini sedang disiapkan,” tegas Rudiantara.

Let's block ads! (Why?)

http://ift.tt/2fDtT9D

Berita Lainnya Harian Bingo
Blog, Updated at: Wednesday, November 02, 2016

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts